Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi indeks UV sinar matahari di beberapa wilayah Indonesia akan mencapai kategori risiko “sangat tinggi” atau “sangat berbahaya” pada Jumat (14 April 2023).
Menurut prakiraan BMKG, indeks sinar UV tertinggi terjadi pada pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB. Dalam konteks ini, BMKG juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk menggunakan tabir surya dan mengurangi waktu paparan sinar matahari mulai pukul 10.00. sampai 16:00.
“Meski mendung, setelah berenang atau berkeringat, aplikasikan kembali tabir surya SPF 30+ yang melembapkan setiap dua jam sekali,” saran BMKG melalui akun Instagram resminya (@infobmkg) pada Jumat (14 April 2023).
Pertanyaannya, mengapa penting menggunakan tabir surya? Apa risiko tidak memakai tabir surya?
Tabir surya merupakan jenis perawatan kulit dasar (skin care) yang sangat penting untuk melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB. UVA dan UVB adalah bentuk sinar UV yang dapat berbahaya bagi kulit.
Dilansir Healthline, dokter kulit dari New York, AS, Dr. Barney Kenet mengatakan setiap orang harus memakai tabir surya dengan setidaknya SPF 30 dan mengoleskannya kembali setiap dua hingga tiga jam untuk memastikan perlindungan maksimal. “Jangan tertipu dengan berpikir Anda terlindungi sepenuhnya [dengan tabir surya]. SPF berarti perlindungan terhadap sinar UVB, bukan sinar UVA,” kata Dr. Kenet mengungkapkan alasan mengapa tabir surya perlu diaplikasikan ulang secara rutin.
Di bawah ini adalah risiko tidak menggunakan tabir surya secara teratur.
- penuaan dini
Kulit yang tidak menggunakan tabir surya dari pagi hingga malam dapat meningkatkan risiko kerusakan kolagen kulit dan jaringan ikat. Ketika hal ini terjadi, elastisitas kulit menurun sehingga menyebabkan kulit berkerut, kendur dan terlihat menua.
Menurut sebuah studi oleh National Health and Medical Research Council of Australia, penggunaan tabir surya secara teratur dapat mengontrol penuaan kulit. - Kulit terbakar
Pembakaran kulit, mis. sengatan matahari, terjadi ketika kulit tidak cukup dilindungi oleh tabir surya. Biasanya kondisi ini ditandai dengan kulit yang merah dan nyeri saat disentuh.
Sunburn biasanya disebabkan oleh paparan sinar matahari berulang kali. Jika ini tidak dikontrol, kulit bisa melepuh, merusak lapisan epidermis dan menyebabkan rasa sakit. - Kanker Kulit
Efek terburuk dari melewatkan tabir surya adalah meningkatkan risiko kanker kulit. Hal ini karena radiasi UV dapat menyebabkan kerusakan DNA yang secara perlahan dapat menyebabkan kanker.
Kebanyakan orang berpikir bahwa Anda hanya perlu memakai tabir surya saat cuaca panas, namun sebaiknya Anda juga memakai tabir surya saat cuaca mendung atau hujan. Ini karena awan tidak dapat menghalangi sinar UVA dan UVB.
Menurut Skin Cancer Foundation, awan menyaring kurang dari 25 persen sinar UV yang melewati kulit dan menyebabkan kanker kulit. Tony Yuan, dikutip dari Forbes, Selasa (21 Februari 2023). “Bahkan saat cuaca dingin dan mendung, kulit Anda dapat menyerap sebagian besar sinar UVA dan UVB,” lanjutnya.
Oleh karena itu, tabir surya sebaiknya digunakan dan dioleskan kembali setiap dua hingga tiga jam saat cuaca mendung untuk melindungi kulit dari risiko kanker kulit.
Gejala kanker kulit bervariasi menurut jenisnya. Namun, gejala umumnya ditandai dengan luka, perubahan warna kulit, dan munculnya tanda lahir tertentu. - hiperpigmentasi
Cedera kulit yang terpapar radiasi UV dapat menyebabkan hiperpigmentasi pasca inflamasi (PIH). PIH atau hiperpigmentasi adalah kondisi munculnya bintik-bintik coklat pada kulit.
PIH dapat dicegah dengan menggunakan tabir surya dan mengoleskannya kembali setiap dua hingga tiga jam. - Kerusakan pembuluh darah
Salah satu risiko terburuk paparan sinar UV jika tidak dilindungi tabir surya adalah kerusakan pembuluh darah di bawah jaringan kulit. Saat kondisi ini terjadi, cairan bisa bocor dari pembuluh darah yang rusak sehingga menimbulkan bintik merah dan bercak pada kulit.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa tabir surya dapat melindungi pembuluh darah kulit dari sinar UV yang berbahaya dengan cara melindungi pelebaran pembuluh darah.
Selain itu, keringat pada kulit juga dapat memberikan perlindungan pada pembuluh darah kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.
Sumber: