Facebook telah secara resmi mengakhiri proyek Metaverse dan NFT. Perusahaan yang resmi berganti nama menjadi Meta ini kini memiliki fokus baru yaitu kecerdasan buatan (AI).
Perubahan ini terjadi sekitar 1,5 tahun sejak Facebook berganti nama menjadi Meta. Saat itu, perusahaan mengonfirmasi sedang mengerjakan sektor baru yang disebut Metaverse.
Namun, kesuksesan ChatGPT dan perang sektor AI yang dilancarkan oleh banyak perusahaan teknologi besar rupanya mengguncang hati CEO Mark Zuckerberg. Dalam surat baru-baru ini kepada karyawan, dia menyatakan bahwa “investasi tunggal terbesar” perusahaan sedang memajukan strategi AI-nya, seperti dikutip dari TechRadar pada Jumat (17/03/2023).
Zuckerberg menjelaskan bahwa perusahaannya sudah memiliki infrastruktur untuk menyebarkan AI. Dia menyebutnya “kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
Nyatanya, tujuan AI Meta sudah tidak jelas lagi. Namun, TechRadar menunjukkan bahwa surat Zuckerberg berkaitan dengan ekspresi kreatif dan penemuan konten baru, sehingga memiliki banyak kegunaan. Pengusaha berusia 38 tahun itu juga menulis tentang perbedaan antara kecerdasan buatan dan Metaverse, yang menurutnya memberikan rasa kehadiran yang realistis.
Di saat yang sama, Meta kembali melakukan PHK massal terhadap 10.000 karyawannya. Sejalan dengan PHK ini, Zuckerberg pun menyatakan akan menata kembali distribusi karyawan di setiap perusahaan.
Juga, Meta membatalkan proyek dengan prioritas lebih rendah. Akhirnya, perusahaan juga berencana untuk berhemat. Harapannya, Meta bisa mengumumkan reorganisasi dan PHK pada April mendatang. Sementara di grup bisnis pada akhir Mei lalu.
“Secara keseluruhan, kami berharap dapat mengurangi jumlah tim kami sekitar 10.000 karyawan dan menutup sekitar 5.000 posisi baru yang belum kami isi,” jelasnya.
Sumber: