Sorotan Pasar Minggu Ini: Indeks Harga Konsumen (IHK), Notulen Fed, Laba Bank, Perkiraan IMF, Bank-Bank Sentral
Data inflasi AS dan notulen Federal Reserve akan dicermati oleh para investor untuk mendapat petunjuk mengenai arah suku bunga dalam waktu dekat. Ketenangan yang tidak nyaman di pasar saham akan diuji saat bank-bank memulai laporan keuangan kuartal pertama dan IMF akan merilis perkiraan pertumbuhan global yang diperbarui.
Indeks Harga Konsumen (IHK) AS
Angka inflasi bulan Maret pada hari Rabu akan sangat diawasi untuk melihat apakah tekanan harga telah cukup mereda guna mengurangi keinginan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Para ekonom memperkirakan inflasi harga konsumen inti, yang tidak termasuk biaya makanan dan bahan bakar, akan naik 0,4% pada basis bulan ke bulan, dengan kenaikan tahunan sebesar 5,6%, naik dari 5,5% pada bulan Februari.
Data inflasi ini muncul setelah laporan pekerjaan AS terbaru yang menyiratkan terus-menerus ketat di pasar tenaga kerja, menambah ekspektasi bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga lagi dalam rapat kebijakan 2-3 Mei saat risiko terhadap stabilitas keuangan berkurang.
Kalender ekonomi juga menampilkan data penjualan ritel bulan Maret pada hari Jumat, di mana para ekonom memperkirakan penurunan lagi karena inflasi tinggi mengikis daya beli rumah tangga. Laporan klaim pengangguran awal dan inflasi harga produsen akan terbit pada hari Kamis.
Notulen rapat the Fed
The Fed akan mempublikasikan notulen dari rapat bulan Maret pada hari Rabu setempat yang akan dicermati untuk mendapat petunjuk soal keinginan atas pengetatan kebijakan lebih lanjut serta pandangan para pejabat mengenai kesehatan sistem keuangan.
Para pengambil kebijakan the Fed dengan suara bulat memilih untuk menaikkan suku bunga kesembilan kalinya secara berturut-turut di bulan Maret, mengindikasikan bahwa memerangi inflasi tetap menjadi prioritas utama mereka.
Gejolak baru ini di sektor perbankan telah menambah kekhawatiran bahwa pengetatan moneter yang agresif tidak hanya dapat membawa ekonomi ke dalam resesi tetapi juga dapat memicu lebih banyak kegagalan bank.
Para investor memperkirakan turunnya suku bunga sebelum akhir tahun, namun the Fed telah mengatakan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga pada level tinggi selama diperlukan.
Beberapa pejabat The Fed juga dijadwalkan untuk tampil selama minggu ini, termasuk Presiden Fed New York John Williams, Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari dan Presiden Fed Richmond Thomas Barkin.
Pendapatan bank
Para investor akan mencari informasi terbaru terkait kesehatan sektor perbankan AS setelah krisis bulan lalu yang dipicu oleh bangkrutnya dua bank berukuran sedang saat perusahaan-perusahaan keuangan memulai musim laporan keuangan kuartal pertama.
Bank-bank besar termasuk JPMorgan (NYSE:JPM) dan Citigroup (NYSE:C) dijadwalkan untuk melaporkan pada hari Jumat, diikuti oleh Goldman Sachs (NYSE:GS), Morgan Stanley (NYSE:MS) dan Bank of America (NYSE:BAC) pada minggu berikutnya.
Sektor keuangan S&P 500 terlihat membukukan pertumbuhan pendapatan kuartal pertama tahun ke tahun sebesar 5,2%, menempatkannya di antara empat sektor yang pendapatannya diperkirakan akan naik, Reuters melaporkan. Pendapatan S&P 500 diprediksi turun 5,0%, data I/B/E/S dari Refinitiv yang ditunjukkan.
Perkiraan IMF
Para gubernur bank sentral dan menteri keuangan akan berkumpul di Washington pada hari Senin saat Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) memulai pertemuan musim seminya.
IMF akan mempublikasikan proyeksi pertumbuhan ekonomi global terbaru pada hari Selasa dengan latar belakang kekhawatiran akan inflasi tinggi dan risiko-risiko terhadap stabilitas keuangan.
Grup menteri keuangan G20 akan mengadakan pertemuan pada hari Rabu.
Bank-bank sentral
Bank of Canada akan mengadakan rapat kebijakan terbaru pada hari Rabu dan diperkirakan akan membiarkan suku bunga tidak berubah lagi setelah mengindikasikan bahwa suku bunga sudah berada di puncaknya meskipun ada tanda-tanda kekuatan dalam perekonomian.
Sementara itu, Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Kazuo Ueda pada hari Senin setelah satu dekade memimpin dan mengawasi pelonggaran moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menghentikan stimulus yang besar mungkin terbukti lebih menantang daripada menerapkannya, oleh karena itu para ekonom umumnya memperkirakan Ueda akan meluangkan waktu sebelum membuat perubahan besar. Namun, para investor akan menyimak dengan seksama petunjuk-petunjuk kebijakan dalam pidato pelantikannya
Sumber: