Sidoarjo, Getindo.com – Harga gold dunia sedikit berubah pada hari Jumat kemarin, akan tetapi harga emas akan bersiap untuk penurunan minggu ketiga berturut-turut karena data ekonomi Amerika Serikat yang kuat baru-baru ini meningkatkan pada prediksi bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Emas spot tidak berubah di harga $1.887,79 per ons pada pukul 14:00:
22. ET (18:22 GMT), turun 1,4% untuk seminggu ini. Emas berjangka AS naik 0,1% menjadi $1.916,5
Membatasi penurunan hari itu, dolar turun 0,2%, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
“Emas memiliki masalah bersaing dengan instrumen yang menawarkan imbal hasil 4-5%” seperti obligasi, karena emas telah bergejolak, kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago. “Sepertinya bukan kelas aset yang ideal di lingkungan saat ini.”
“Emas dapat terus berjuang untuk menarik permintaan investor sampai ada sesuatu yang rusak, baik dari peristiwa kredit, dolar yang lebih lemah, atau kepercayaan bahwa FOMC telah bergerak. Fokusnya adalah menurunkan suku bunga,” kata kepala strategi komoditas Saxo Bank, Ole Hansen dalam sebuah catatan.
Pedagang mengharapkan Fed untuk mempertahankan suku bunga antara 5,25% dan 5,5% hingga 2024, menurut alat Fedwatch CME, menunggu tanda-tanda dari puncak Jackson Hole minggu depan.
Premi emas fisik di China mencapai level tertinggi sejak Desember 2016 minggu ini karena kekhawatiran ekonomi memicu permintaan baru untuk safe-haven.
“Kami masih memperkirakan deflasi dan meningkatnya pengangguran mengarah pada pelonggaran kebijakan yang akan mendukung emas,” kata ahli strategi Macquarie, menambahkan bahwa ada dukungan kuat di sekitar $1840/ons. Spot perak naik 0,1% menjadi $22,70 per ons.
Investasi besar dalam utilitas, terutama tenaga surya, mendukung permintaan perak.
Platinum naik 2,1% menjadi $908,38 per ons, sementara paladium naik 2,8% menjadi $1.251,61, meskipun keduanya diperkirakan akan mengalami penurunan mingguan.
Sumber:
