Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengumumkan penguatan alat utama (alutsis) TNI. Hal ini dilakukan untuk memperkuat militer Indonesia. Dengan cara apa kita melakukannya?
Salah satunya adalah perbaikan kapal perang, dan memodernisasi kapal perang Indonesia. “Rencana kapal selam juga mempengaruhi armada, fregat, kapal cepat, kapal rudal, itu prioritas yang sangat-sangat tinggi. Saya berharap pada Hari Angkatan Laut, 5 Desember, kita sudah menyiapkan 27 kapal perang yang dimodernisasi,” kata Prabowo di pangkalan. Pangkalan Angkatan Udara Ops. Halim Perdanakusuma, Rabu (3 Agustus 2023).
Prabowo mengumumkan bahwa saat ini setidaknya ada 41 kapal perang yang telah dimodernisasi, 27 di antaranya akan selesai pada 5 Desember.
“Jadi ya kita lihat saja, mudah-mudahan kita terus siap,” kata Prabowo.
Selain kapal perang, Prabowo juga bersiap menggunakan pesawat tempur Indonesia. Sebelumnya, pemerintah setuju untuk membeli 42 unit jet tempur multirole Rafale dari Prancis. Namun, masuknya pesawat tambahan dari negara lain saat ini sedang dikaji. Namun dia belum mau membeberkan detailnya.
“Kami mengontrak pesawat Rafale, baru 3-5 tahun berlalu sejak kedatangannya. Meskipun kita harus memiliki pencegahan yang cukup kuat, kita sekarang sedang memperbaharui dan meningkatkan modernisasi. Kami juga berencana membeli mesin yang bukan baru tapi masih muda, ujarnya.
Disisi lain, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sedang menerima Penghargaan Brevet dan Sayap Pilot Kehormatan Kelas I dari TNI Angkatan Udara. Sesuai tradisi seremonial, Prabowo ikut menerbangkan jet tempur sebagai co-pilot pesawat F-16.
Prabowo duduk di kursi penerbang F-16 saat pesawat dipiloti Komandan Skuadron Udara 3 Wing 3 Pangkalan Udara Iswahjud.
“Saya baru saja mendapat kehormatan untuk mengikuti penerbangan, yang sebenarnya pengalaman yang sangat singkat tapi luar biasa bagi saya,” kata Prabowo usai penerbangan sekitar 30 menit, Rabu (3/8/2023).
Ia mengungkapkan betapa sulitnya menjadi seorang penerbang, terutama penerbang pesawat tempur, karena sistemnya sudah terkomputerisasi. Karena itu dia sangat mengapresiasi para pilot Indonesia.
“Ternyata jet tempur itu sangat cepat, dalam 5 menit kita sudah di Pelabuhan Ratu sangat cepat. Bisa dibayangkan reaksi penerbangan kita, komandan kita akan mengambil keputusan bila ada gangguan dari luar. Ini hitungan menit,” katanya.
Bahkan Prabowo berseloroh tak bisa jadi pilot karena diberi instruksi sulit sebelum terbang. “Ada instruksi, apa yang harus saya lakukan dengan tangan saya, oh, banyak sekali, oh, saya pusing juga. Jika saya mengikuti ujian untuk masuk angkatan udara, saya yakin itu tidak akan terjadi.” terjadi”, candanya.
Terkait hal itu, dia juga berterima kasih kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo atas pengalaman yang didapat.
“Saya sangat mengapresiasi, saya merasa sangat tidak mudah untuk mempertahankannya. Karena itu saya mengajak seluruh bangsa dan tokoh nasional untuk menjaga ibu kota kita,” ujarnya.
Sumber: