Sidoarjo, Getindo.com – Pertumbuhan sektor real estate di Indonesia mendorong tingginya permintaan granit. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan granit domestik terutama diimpor.
Melihat peluang tersebut, PT Superior Porcelain Sukses (SPS) membangun pabrik di Kabupaten Subang, Jawa Barat dengan kapasitas 14 juta m2 per tahun. Upacara peletakan batu pertama pabrik berlangsung pada Jumat, 21 Juli 2023.
Pabrik berlokasi di Kadawung, Paburan, Subang, seluas 81.000 m2. Berdiri di atas tanah seluas 22 hektar. Pabrik tersebut diharapkan dapat beroperasi pada paruh kedua tahun 2024. Kehadiran pabrik granit juga mampu menarik tenaga kerja lokal. Pasalnya, permintaan tenaga kerja di pabrik tersebut akan berjumlah lebih dari 600 orang.
Ubin granit produksi PT Superior Porcelain Sukses akan menjadi produk kedua SPS Corporate di bidang bahan bangunan. Sebelumnya, SPS Corporated berhasil mengoperasikan perusahaan bata ringan ternama Indonesia, Blesscon.
“Kami berharap perusahaan ini bisa menjadi Top 3 di industri granit tile. Mengikuti jejak perusahaan SPS Corporate lainnya,” ujar Hendra Widodo, Product Manager PT Superior Porcelain Sukses.
Sampai saat ini, SPS Corporate merupakan pemimpin di beberapa bidang. Mereka berada di Top 3 di bidangnya masing-masing. Dari industri kertas, kain, bata ringan (Blesscon).
Kehadiran pabrik-pabrik SPS Corporate di beberapa wilayah Indonesia juga telah menunjukkan kemampuannya menarik tenaga kerja lokal. Sekaligus menghidupkan ekonomi sekitar.
Granit yang diproduksi oleh PT Superior Porcelain Sukses akan berupa ubin homogen dan periuk porselen. Kapasitas produksi masing-masing adalah 7 juta m2 per tahun. Dengan demikian, total 14 juta m2 dapat diproduksi per tahun. Batu bata homogen lebih padat, lebih keras, dan memiliki lebih sedikit rongga, membuatnya lebih tahan terhadap kelembapan dan noda.
Asosiasi Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyambut baik pembangunan Pabrik Granit PT SPS. Andrea Petrina, Head of Asaki Ceramics and Tiles, mengatakan pembangunan pabrik granit PT SPS dapat berdampak eksponensial terhadap perekonomian Indonesia.
Andrea yang hadir dalam acara peletakan batu pertama tersebut mengatakan, “Investasi ini juga merupakan bagian dari komitmen industri keramik nasional atas dukungan pemerintah yang telah memberikan harga khusus untuk bensin.
Tak kalah pentingnya, investasi PT SPS mendukung program substitusi impor pemerintah. “Seperti yang kita tahu, genteng impor sudah membanjiri Indonesia. Portofolio impor diharapkan dapat dialihkan ke produk SPS setelah pabrik berproduksi. Selain itu, kapasitas produksi batako homogen ini sangat besar,” ujarnya.
PT Superior Porcelain Sukses memilih membuka pabrik di Subang karena sejumlah faktor. Yang pertama adalah masalah kedekatan dengan akses gas. Selama ini, 30% biaya produksi keramik berasal dari komponen energi (gas). Selain itu, bahan baku lain seperti tanah liat dan feldspar juga bisa didapatkan tidak jauh dari Subang.
Pabrik baru di Subang ini sebenarnya adalah pabrik pertama PT Superior Porcelain Sukses. Saat ini, mereka berencana membangun pabrik di lokasi lain dalam waktu dekat. Selama ini hal tersebut biasanya dilakukan oleh perusahaan lain yang tergabung dalam SPS Corporate. Kehadiran pabrik granit SPS di Subang juga mendapat tantangan dari gempuran produk impor, terutama dari China. Dalam beberapa tahun terakhir, dengan tingginya permintaan granit, produk China membanjiri pasar lokal.
Bahkan jika pemerintah telah menempatkan perlindungan sejak 2018. Data Asaki menunjukkan kapasitas produksi keramik nasional sebenarnya 550 juta m2 per tahun. Dari jumlah tersebut, 140 hingga 150 juta m2 adalah keramik atau granit kelas B1A. Namun pada kenyataannya, itu hanya bekerja sekitar 50%.
Gempuran produk impor dari China juga dikaitkan dengan perdagangan yang tidak adil. Karena salah satunya adalah subsidi pajak 14%, perilaku ini mengindikasikan dumping dan pengurangan ketebalan keramik.
Sumber: