Sidoarjo, Getindo.com – Negara Tiongkok secara resmi telah melarang ekspor dua mineral yang diperlukan untuk memproduksi chip semikonduktor: galium dan germanium. Hal ini terlihat dari kinerja dua barang ekspor yang anjlok hingga nihil pada Agustus 2023.
Berdasarkan data terkini bea cukai Tiongkok, tidak ada barang terkait kedua produk tersebut yang dijual di pasar internasional pada Agustus 2023. Padahal pada Juli, terdapat 5,15 ton produk berbahan galium dan 8,1 ton produk berbahan germanium yang diekspor.
Ekspor produk galium dan germanium saat ini memerlukan izin ekspor khusus. Hal ini mencakup produk dan teknologi yang memiliki kegunaan ganda di sektor militer dan sipil.
Reuters mengutip seorang produsen germanium Tiongkok yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan: “Proses permohonan izin memakan waktu sekitar 45 hari kerja. Kami tidak mengekspor apa pun ke luar negeri bulan lalu karena kami masih menunggu izinnya.” 2023).
Pembatasan ekspor ini merupakan respons terhadap pengendalian ekspor AS. Namun, ada kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi Tiongkok seiring dengan meningkatnya perang teknologi. Selain itu, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini sedang berjuang dengan lemahnya permintaan domestik dan krisis perumahan. Bulan lalu, ekspor negara tersebut mengalami penurunan terbesar dalam tiga tahun terakhir, sehingga memberikan pukulan lain terhadap pemulihan negara tersebut.
Para analis mengatakan pembatasan ekspor galium dan germanium adalah pedang bermata dua yang dapat merugikan perekonomian Tiongkok dan mempercepat rantai pasokan luar negeri.
“China mungkin menjadi pemimpin industri dalam produksi kedua elemen ini, tetapi ada produsen dan produk alternatif yang tersedia untuk keduanya,” CNN mengutip analis Eurasia Group yang mengatakan bahan ini”.
Sebagai informasi, Tiongkok memproduksi sekitar 80% galium dunia dan 60% germanium dunia. Dampak penurunan ekspor juga dirasakan di dalam negeri, dimana harga galium turun karena pengendalian ekspor menjaga pasokan tetap tinggi.
Pada hari Kamis (21 September), harga spot galium mencapai 1.900 yuan (260 USD)/ton, turun hampir 20% dibandingkan awal Juli 2023. Pada saat yang sama, harga spot germanium sedikit meningkat karena terbatasnya pasokan, mencapai 10.050 yuan (1.376 USD) / ton.
Sumber: